1. Investasi dan Kebijakan Menuju Ekonomi Otomotif Mandiri
Pemerintah Kamboja kini bersikap agresif dalam mendukung perkembangan industri otomotif lokal. Sejak awal 2025, tarif impor kendaraan listrik (EV) telah dikurangi dari 63% menjadi 50%, seiring dengan kebijakan untuk mempermudah pembiayaan dan memperluas jaringan pengisian daya bagi kendaraan listrik . Selain itu, dikenakan sanksi keras terhadap pelanggaran lalu lintas, serta digalakkan regulasi emisi dan pengujian lingkungan untuk meningkatkan standar kualitas kendaraan baru .
2. Pabrik Perakitan & Produksi Komponen Lokal
Kamboja kini memiliki sembilan pabrik perakitan mobil lokal, termasuk pabrik GTV Motor di Kandal dan pabrik Ford di Pursat, yang memproduksi unit lokal serta menciptakan kesempatan kerja untuk ribuan tenaga kerja lokal Modernisasi dalam bentuk produksi IKD (incomplete knock-down) memungkinkan produksi komponen lokal—seperti foam dan elektronik—mengurangi ketergantungan impor dan membuka peluang ekspor suku cadang ke kawasan ASEAN
3. Lonjakan Kendaraan Listrik dan Infrastruktur Pendukung
Pasar EV di Kamboja terus berkembang: hingga Oktober 2024 tercatat lebih dari 4.300 kendaraan listrik—terdiri dari mobil, sepeda motor, dan tuk-tuk listrik—dengan target mencapai 30.000 mobil dan 740.000 unit roda dua listrik pada 2030 . Perusahaan Charge+ telah memasang lebih dari 12 titik pengisian dan merencanakan hingga 4.000 stasiun pengisian nasional untuk meningkatkan aksesibilitas EV
4. Tantangan Harga, Teknologi, dan Talent Lokal
Meskipun semangat lokal wirausaha tinggi, kendaraan baru masih dihantui oleh tingginya tarif dan biaya yang membebankan konsumen. Berdasarkan diskusi di Reddit, tarif mobil baru bisa menjadi dua kali lipat harga asli—meskipun perakitan lokal sedang berkembang . Selain itu, perluasan infrastruktur ke daerah pedesaan dan pelatihan teknisi EV masih menjadi pekerjaan rumah, meski pemerintah telah meluncurkan program pelatihan STEM dan berkolaborasi dengan lembaga pendidikan kejuruan .
Secara keseluruhan, otomotif Kamboja saat ini berada dalam fase pematangan: dari kebijakan pengurangan tarif dan investasi pabrik, hingga peningkatan ekosistem EV dan pengembangan keterampilan lokal. Meskipun masih banyak tantangan, arah perubahan ini menandakan kesiapan negara untuk menjadi pusat otomotif regional yang mandiri dan berkelanjutan.