Aston Martin baru‑baru ini menunjukkan beberapa langkah strategis penting di dunia balap Formula 1. Salah satunya adalah peluncuran mobil balap 2025 mereka, AMR25, yang secara resmi diperkenalkan dengan perubahan pada sidepods dibanding pendahulunya (AMR24).Manuskrip mobil ini dirancang sebagai respons terhadap tahun 2024 yang kurang memuaskan, dan tim Aston Martin menyatakan bahwa pembelajaran dari performa tahun lalu menjadi dasar pengembangan AMR25.
Di sisi performa produk jalan raya, Aston Martin juga meluncurkan 2026 Aston Martin Vantage S, versi peningkatan dari model Vantage standar. Mobil ini membawa mesin twin‑turbo V8 berkapasitas 4.0 liter yang menghasilkan sekitar 670 tenaga kuda, ditambah pembaruan lain seperti pengaturan suspensi, peredaman, serta transmisi untuk meningkatkan respons handling. Fitur‑eksteriornya termasuk kap mesin dengan ventilasi karbon, spoiler belakang penuh, dan badge “S” yang membedakan dari versi reguler.
Secara keuangan dan operasional, Aston Martin menghadapi sejumlah tantangan dan meresponsnya melalui langkah‑restrukturisasi dan penggalangan dana. Lawrence Stroll, chairman perusahaan, telah menyuntikkan pendanaan tambahan sebesar sekitar US$160 juta melalui kombinasi investasi pribadi dan penjualan saham tim Formula 1, untuk membantu mengatasi kerugian, gangguan rantai pasokan, dan permintaan yang melemah di pasar seperti Tiongkok. Perusahaan juga mengurangi target pertumbuhan volume dan meningkatkan fokus pada margin keuntungan dan efisiensi produksinya.
Aston Martin juga melakukan rebranding dan memperbarui identitas visualnya. Logo “wings” mereka mendapat penyegaran untuk penampilan yang lebih kontemporer, sebagai bagian dari repositioning brand yang ditujukan untuk memperkuat posisi mereka dalam segmen ultra‑luxury prestasi tinggi. Selain itu, strategi elektrifikasi juga semakin jelas: meski rencana peluncuran BEV (Battery Electric Vehicle) sedikit mundur ke 2026 untuk menjaga kualitas tinggi produk, roadmap menuju hibrida dulu dan kemudian mobil listrik penuh tetap dijaga.
Kalau kamu mau, aku bisa buat versi berita Aston Martin yang fokus di Asia atau pasar Indonesia—supaya lihat bagaimana respons dan kehadirannya di daerahmu. Mau aku cari?