Apakah Bahan Bakar yang Dicampur Lebih Baik atau Berdampak Buruk? Pahami Risiko Mencampur BBM Beda Oktan!

Meta Deskripsi: Mencampur bahan bakar (BBM) berbeda oktan (RON) seperti Pertalite dan Pertamax, apakah aman? Simak dampak buruk mencampur bensin pada mesin mobil dan motor, mulai dari mesin ngelitik hingga kerusakan komponen jangka panjang.


Fenomena mencampur bahan bakar dengan harapan mendapat performa yang lebih baik atau oktan yang “tanggung” sering dilakukan oleh sebagian pemilik kendaraan. Misalnya, mencampur BBM beroktan rendah (seperti RON 90) dengan BBM beroktan lebih tinggi (RON 92 atau 98).

Namun, apakah praktik ini benar-benar memberikan manfaat, atau justru membawa dampak buruk yang tak terduga pada mesin kendaraan Anda?

Fakta: Dampak Buruk Mencampur BBM Beda Oktan Lebih Dominan

Secara umum, para ahli dan pabrikan kendaraan tidak merekomendasikan pencampuran bahan bakar yang memiliki Research Octane Number (RON) atau kandungan aditif yang berbeda. Meskipun sekilas oktan campuran terlihat di tengah-tengah, efek negatif jangka panjang pada mesin jauh lebih berisiko.

Berikut adalah 5 dampak buruk utama yang bisa terjadi akibat mencampur jenis BBM yang berbeda:

1. Menurunnya Kualitas Oktan dan Pembakaran Tidak Sempurna

Setiap jenis bahan bakar memiliki formulasi kimia dan zat aditif yang berbeda, terutama untuk membersihkan ruang bakar.

  • Yang Terjadi: Ketika dua jenis BBM dicampur, kandungan aditif pembersih dan penambah oktan pada BBM kualitas tinggi menjadi terencerkan (dosisnya turun).
  • Dampaknya: Pembakaran di ruang bakar menjadi tidak efisien. Alih-alih mendapatkan oktan tengah, mesin justru mendapatkan kualitas pembakaran yang buruk dan berpotensi meninggalkan residu.

klaim bonus new member 100% disini, daftar dan juga login dengan cepat akses kapanpun dan dimanapun hanya disini.

2. Mesin Mengalami Knocking (Ngelitik)

Knocking atau mesin ngelitik adalah suara ketukan keras yang terjadi di ruang bakar.

  • Penyebab: Knocking terjadi karena bahan bakar terbakar lebih awal (detonasi) dari waktu yang seharusnya, biasanya akibat menggunakan oktan yang terlalu rendah dari rekomendasi pabrikan.
  • Risiko Campuran: Meskipun niatnya menaikkan oktan rendah, pencampuran yang tidak sempurna dapat menghasilkan titik panas dan pembakaran yang tidak merata, yang pada akhirnya tetap memicu knocking atau memperburuk masalah ini dalam jangka waktu tertentu.

3. Tarikan Mesin Menjadi Berat dan Performa Menurun

Dampak ini sering dirasakan langsung oleh pengemudi yang sering mencampur BBM.

  • Mengapa Berat?: Senyawa kimia dari kedua jenis BBM (dengan karakteristik berbeda) tidak selalu melebur dan bercampur dengan sempurna dalam tangki, apalagi sistem pembakaran.
  • Konsekuensi: Peleburan yang buruk ini mengganggu proses suplai dan pembakaran, mengakibatkan tenaga mesin (akselerasi) terasa lebih berat dan performa kendaraan secara keseluruhan menurun.

4. Timbulnya Kerak (Deposit Karbon) pada Ruang Bakar

Pembakaran yang tidak sempurna akan selalu meninggalkan sisa berupa deposit karbon atau kerak.

  • Lokasi Kerusakan: Kerak ini akan menumpuk di area vital seperti piston, klep (katup), dan kepala busi.
  • Akibat Jangka Panjang: Akumulasi kerak dapat:
    • Mengganggu fungsi klep dan injektor.
    • Menaikkan rasio kompresi mesin secara tidak terkontrol (risiko knocking semakin tinggi).
    • Mempercepat kerusakan komponen mesin dan memperpendek usia pakai busi.

5. Sensor Check Engine Menyala (Pada Kendaraan Modern)

Banyak kendaraan modern memiliki sensor yang sangat sensitif dan canggih untuk mendeteksi kualitas bahan bakar yang masuk.

  • Indikasi: Jika sensor mendeteksi adanya pasokan bahan bakar yang tidak sesuai dengan rekomendasi pabrikan (akibat pencampuran yang tidak tepat), lampu indikator Check Engine pada dasbor dapat menyala.
  • Pesan: Ini adalah sinyal bahwa ada hal yang tidak beres pada sistem pembakaran atau suplai bahan bakar yang memerlukan pemeriksaan lebih lanjut.

Kesimpulan: Utamakan Rekomendasi Pabrikan

Para ahli sepakat bahwa solusi terbaik untuk menjaga performa dan kesehatan mesin kendaraan adalah dengan menggunakan satu jenis bahan bakar yang memiliki nilai oktan (RON) sesuai dengan rekomendasi pabrikan kendaraan Anda.

Mencampur bahan bakar yang berbeda, meski terlihat ekonomis atau efektif, bukanlah solusi yang disarankan dan justru berpotensi menimbulkan biaya perbaikan yang jauh lebih besar di kemudian hari.

Apa tindakan selanjutnya yang dapat saya bantu untuk Anda?

Leave a Reply

Your email address will not be published.