Perluasan Basis Produksi dan Strategi Elektrifikasi Mazda di Thailand
Mazda baru‑baru ini mengumumkan rencana besar untuk memperkuat sistem produksi dan penjualan mereka di Thailand. Melalui Auto Alliance (Thailand), Mazda akan berinvestasi sebesar 5 miliar baht untuk mengembangkan basis produksi mereka menjadi hub manufaktur untuk SUV‑kompak baru dengan kapasitas tahunan mencapai 100.000 unit, yang ditargetkan untuk pasar Jepang dan ASEAN. Mazda juga akan memasukkan total lima model baru antara tahun 2025‑2027, meliputi dua EV (electric vehicle), satu plug‑in hybrid, dan dua hybrid, sebagai bagian dari upaya mereka memenuhi pergeseran konsumen ke kendaraan yang lebih ramah lingkungan.
Peluncuran Mazda CX‑5 2026: Peningkatan Desain, Fitur dan Ruang
Salah satu model yang menarik perhatian adalah 2026 Mazda CX‑5, yang secara resmi diperkenalkan dengan desain yang diperbarui (eksterior lebih tegas dan proporsi yang lebih besar), serta interior yang menawarkan kenyamanan lebih untuk penumpang belakang dan ruang kargo yang lebih lega. Fitur‑fitur baru juga disematkan, seperti touchscreen besar 15,6 inci yang terintegrasi dengan layanan Google, dan sistem keselamatan canggih (ADAS). Untuk powertrain, model dasar akan tetap menggunakan mesin SkyActiv‑G tanpa turbo, tapi Mazda sudah mengumumkan bahwa versi hybrid dari CX‑5 akan tiba sekitar tahun 2027.
Mazda EZ‑60 / CX‑6e: EV & EREV sebagai Bagian dari Portofolio Global
Dalam kerja sama dengan mitra Changan di China, Mazda mengembangkan SUV crossover menengah yang dikenal sebagai EZ‑60 (akan dipasarkan sebagai CX‑6e di Eropa). Model ini tersedia dalam beberapa pilihan tenaga, termasuk BEV (battery electric) dan EREV (extended‑range electric vehicle), dengan kapasitas baterai yang cukup besar untuk memberikan jangkauan yang kompetitif. Ini menandai langkah Mazda semakin serius dalam pengembangan kendaraan listrik dalam portofolionya, terutama di pasar China dan Eropa.
Strategi Produk dan Penentuan Posisi Model Mazda CX‑5 dan CX‑50
Walaupun Mazda memperkenalkan banyak model baru dan elektrifikasi, mereka tetap mempertahankan beberapa model yang serupa dalam kategori SUV kompak untuk menargetkan segmen pelanggan yang berbeda. Contohnya, Mazda menjelaskan bahwa meski CX‑5 dan CX‑50 punya banyak overlap dalam ukuran dan fitur, kedua model tersebut akan tetap eksis secara bersamaan di pasar Amerika Utara karena daya tarik dan target pelanggan yang berbeda: CX‑5 lebih ditujukan bagi konsumen urban yang menginginkan SUV serbaguna tapi elegan, sedangkan CX‑50 ditargetkan ke pengguna yang lebih petualang dan menginginkan tampilan serta kelegaan ekstra. Mazda menyebut bahwa segmen SUV kompak cukup besar untuk kedua model ini.
Kalau kamu mau, aku bisa cari berita Mazda khusus di Indonesia supaya lebih relevan untukmu?