1. Ford & Lincoln Recall Massive SUVs Karena Trim Rontok di Jalan
Ford baru-baru ini menarik sekitar 132.914 unit Lincoln Aviator (2020–2025) karena panel trim di pilar C dan rangka jendela belakang dapat terlepas saat berkendara, berpotensi memicu kecelakaan 3,2% dari unit dilaporkan memiliki kerusakan ini, dengan ribuan klaim garansi masuk—meskipun belum ada catatan kecelakaan atau cedera. Ford berjanji mencari dan mengganti komponen secara gratis di dealer mulai akhir Juli.
2. GM Silicon & Flow Recall 62.468 Truk Silverado karena Risiko Kebakaran
General Motors menarik 62.468 unit Chevrolet Silverado Medium Duty (2019–2024)—jenis 4500/5500/6500—akibat kebocoran cairan rem ke saklar tekanan, berpotensi menyebabkan korsleting dan kebakaran saat mobil mati . Dari jumlah tersebut, kira-kira 1% diperkirakan bermasalah dan sudah ada laporan kebakaran tanpa korban jiwa Pemilik disarankan parkir di luar ruangan dan mengunjungi dealer untuk penggantian gratis.
3. Skandal Utama: Recall 2,5 Juta Mobil Prancis akibat Airbag Takata Mematikan
Prancis memerintahkan penarikan 800.000 mobil lagi terkait airbag Takata, setelah satu kasus kematian di Reims akibat serpihan logam airbag . Total sekarang mencapai 2,5 juta kendaraan, dengan 1,7 juta perintah “stop-drive” wajib hingga diperbaiki Ini menunjukkan skala terbesar dalam sejarah penarikan produk otomotif—airbag Takata kini menjadi momok keselamatan global.
4. Industri Takluk di Tengah Rekor Recall & Denda Emisi
Triwulanan pertama 2025 mencatat 3,4 juta kendaraan ditarik, meski itu turun dari kuartal sebelumnya, namun tingkat risikonya meningkat drastis Chrysler bahkan harus menarik 1,2 juta truk Ram akibat bug software di ABS/ESC, memicu litigasi dan denda miliaran dolar atas pelanggaran emisi oleh Cummins—dilaporkan mencapai US$ 1,675 miliar, rekor terbesar terhadap Clean Air Act Kasus ini membuka babak baru di mana keamanan dan ketaatan emisi mendominasi agenda industri otomotif dunia.
Secara keseluruhan, otomotif global diguncang oleh rangkaian peristiwa berat: dari recall masif karena kecacatan teknis dan airbag mematikan, hingga denda emisi besar-besaran, serta kontraksi pemasok internal. Ini menegaskan bahwa era revolusi EV dan teknologi pintar harus disertai dengan ketatnya pengawasan kualitas dan kepatuhan regulasi—karena nyawa dan kepercayaan konsumen ada dalam taruhannya.