Category Archives: daihatsu

Industri otomotif luar negeri pada pertengahan tahun 2025 tengah mengalami lonjakan inovasi besar

terutama dalam pengembangan kendaraan listrik (EV) dan teknologi otonom. Pabrikan besar seperti Tesla, BMW, dan Toyota terus berlomba meluncurkan model terbaru dengan fitur canggih. Tesla memperkenalkan Cybertruck versi massal dengan daya tempuh lebih dari 800 km, sementara BMW meluncurkan seri i7 dengan teknologi self-driving Level 4 yang memungkinkan mobil mengemudi sendiri di jalan bebas hambatan tanpa intervensi manusia.

Di pasar Eropa, tren kendaraan ramah lingkungan semakin mendominasi. Uni Eropa memperketat regulasi emisi karbon, memaksa produsen mobil untuk mempercepat transisi ke kendaraan listrik dan hibrida. Volkswagen, misalnya, telah menghentikan produksi mesin diesel dan mengumumkan target untuk menjadi produsen mobil listrik terbesar dunia pada 2030. Selain itu, insentif pajak dan subsidi dari pemerintah membuat permintaan mobil listrik di Eropa melonjak tajam.

Sementara itu, di Asia, Jepang dan Korea Selatan menjadi pusat inovasi teknologi otomotif. Hyundai dan Kia dari Korea meluncurkan seri EV baru yang dibekali sistem pengisian ultra-cepat yang hanya memerlukan waktu 5 menit untuk menempuh jarak 100 km. Di Jepang, Toyota dan Honda fokus mengembangkan teknologi hidrogen, yang dianggap sebagai alternatif berkelanjutan untuk kendaraan berat dan jarak jauh. Ini menunjukkan bahwa Asia tidak hanya mengikuti tren global, tetapi juga memimpin dalam diversifikasi teknologi otomotif masa depan.

Amerika Serikat tetap menjadi pasar strategis, terutama dalam hal integrasi otomotif dengan kecerdasan buatan. Apple Car dan proyek Waymo milik Google terus melakukan uji coba kendaraan tanpa pengemudi di berbagai kota. Di sisi lain, industri aftermarket juga tumbuh pesat dengan munculnya perangkat-perangkat pintar seperti dashboard berbasis AI, sistem infotainment yang bisa dikustomisasi, serta teknologi keamanan berbasis pengenalan wajah. Dengan perkembangan pesat ini, sektor otomotif luar negeri semakin menunjukkan bahwa masa depan kendaraan adalah cerdas, efisien, dan ramah lingkungan.

Industri otomotif global pada tahun 2025 mengalami transformasi signifikan, didorong oleh inovasi teknologi dan perubahan kebijakan yang mendalam.

Salah satu perkembangan utama adalah adopsi kendaraan listrik (EV) yang semakin meluas. Produsen otomotif kini menawarkan EV dengan jarak tempuh hingga 800 km berkat teknologi baterai solid-state yang lebih efisien. Selain itu, pengisian daya super cepat memungkinkan baterai terisi hingga 80% hanya dalam waktu 10 hingga 15 menit, menjadikan EV semakin praktis untuk digunakan sehari-hari.

Di Indonesia, pemerintah memperkuat regulasi kendaraan rendah emisi (Low Carbon Emission Vehicle/LCEV) dengan memberikan insentif pajak hingga 50% bagi pembeli EV. Namun, tantangan seperti ketergantungan pada impor baterai dan komponen EV masih menjadi hambatan. Upaya untuk menarik investasi dalam pabrik baterai lokal terus dilakukan, dengan harapan dapat mempercepat kemandirian industri otomotif nasional.

Teknologi kecerdasan buatan (AI) juga memainkan peran penting dalam industri otomotif 2025. AI generatif digunakan untuk mengotomatisasi proses produksi dan meningkatkan efisiensi operasional. Selain itu, AI diterapkan dalam sistem bantuan pengemudi tingkat lanjut (ADAS) dan kendaraan otonom, meningkatkan keselamatan dan kenyamanan berkendara.

Namun, perkembangan ini tidak tanpa tantangan. Geopolitik global dan persaingan antara negara-negara besar dapat mempengaruhi distribusi teknologi EV dan bahan baku penting seperti nikel. Di Indonesia, meskipun ada potensi besar dalam pengembangan ekosistem baterai, implementasi kebijakan dan investasi yang konsisten diperlukan untuk mewujudkan potensi tersebut.

Secara keseluruhan, tahun 2025 menandai era baru bagi industri otomotif, dengan fokus pada keberlanjutan, teknologi canggih, dan adaptasi terhadap perubahan global. Inovasi-inovasi ini membuka peluang baru bagi produsen dan konsumen, serta menantang industri untuk terus berinovasi dan beradaptasi dengan dinamika yang ada.

Tentu! Berikut adalah artikel tentang tren terkini dalam industri otomotif di tahun 2025

Evolusi Kendaraan Otonom dan Terhubung

Pada tahun 2025, kendaraan otonom dan terhubung semakin mendominasi industri otomotif. Di Tiongkok, hampir 20% mobil baru dilengkapi dengan fitur otonom tingkat tinggi. Namun, kekhawatiran terkait keselamatan dan tanggung jawab hukum mendorong regulator untuk memperlambat penyebaran teknologi ini, dengan beberapa wilayah seperti Beijing dan Shanghai menjadi zona uji coba untuk kendaraan otonom tingkat 4. Sementara itu, kendaraan yang terhubung (IoV) memungkinkan komunikasi real-time antara kendaraan, infrastruktur, dan sistem kota pintar, meningkatkan pengalaman berkendara yang lebih aman dan efisien.


Tantangan Rantai Pasokan Global

Industri otomotif global menghadapi tantangan serius terkait kelangkaan magnet tanah jarang, yang esensial untuk motor listrik dan berbagai komponen elektronik kendaraan. Tiongkok, sebagai produsen utama, telah memberlakukan pembatasan ekspor sejak April 2025, mempengaruhi produsen besar seperti BMW, Ford, dan Tesla. Beberapa pabrik terpaksa menghentikan produksi sementara, dan perusahaan otomotif mencari alternatif seperti merakit motor listrik di luar negeri atau mengurangi fitur mewah untuk mengatasi keterbatasan pasokan.


Peralihan Menuju Kendaraan Listrik dan Bahan Bakar Alternatif

Transisi menuju kendaraan listrik (EV) semakin dipercepat oleh kebijakan pemerintah yang mendukung, seperti insentif pajak dan pengurangan emisi karbon. Namun, tantangan seperti biaya produksi yang tinggi dan infrastruktur pengisian yang terbatas masih menjadi hambatan. Di pasar negara berkembang, permintaan EV meningkat seiring dengan urbanisasi dan pertumbuhan ekonomi, meskipun ketersediaan kendaraan listrik bekas masih terbatas.


Inovasi dalam Produksi dan Material Ramah Lingkungan

Industri otomotif semakin fokus pada praktik produksi yang berkelanjutan, dengan adopsi material ringan dan ramah lingkungan seperti plastik daur ulang dan komposit berbasis bio. Toyota, misalnya, mengoperasikan pabrik baterai di Carolina Utara yang sepenuhnya menggunakan energi terbarukan. Selain itu, teknologi digital seperti digital twins dan simulasi canggih digunakan untuk mengoptimalkan proses produksi, mengurangi limbah, dan meningkatkan efisiensi.


Jika Anda memerlukan informasi lebih lanjut atau saran khusus tentang tren otomotif, jangan ragu untuk bertanya!

Daihatsu Rocky e:Smart Hybrid datang pada november

mesin utama yang dipilih pada teknologi hibrida ini adalah mesin tiga silinder 1.2L yang juga sudah hadir di Indonesia. Mesin WA-VE ini bahkan berstatus world premiere saat diperkenalkan beberapa waktu lalu di pasar Tanah Air.

pada sistem hybrid karena separuh mesin dan separuh baterai perlu memperhatikan kualitas baterai tersebut untuk di Indonesia. Baterai dikenal memiliki kelemahan dalam hal temperatur, air, debu dan getaran.

Gril depan berubah menjadi model honeycomb menggantikan bentuk garis horizontal yang sederhana. DRL LED dengan bentuk batang vertikal masih digunakan yang membedakan dengan desain Rocky di Indonesia.

Sistem e:Smart Hybrid ini menyajikan mode berkendara 100 persen layaknya EV murni. Sistemnya mampu bekerja cerdas mengkombinasikan daya dihasilkan baterai dan mesin NA untuk menyuplai energi listrik ke motor.

harga varian hybrid mengisi lini atas dengan dua opsi. New Rocky 1.2 e:Smart X (2WD) dibanderol 2.116.000 yen (Rp 270,7 juta). Sedangkan New Rocky 1.2 e:Smart Premium G (2WD) dilabeli harga 2.350.000 yen (Rp 300,6 juta).

beda penggunaan mesin 1.000cc dengan 2.000cc

mesin 1.000cc tergolong hal baru di Indonesia, sebab biasanya teknologi ini disematkan di mesin-mesin berkapasitas besar, seperti 2.000cc ke atas.

mesin yang lebih kecil, misal 1.000cc, penggunaan turbo memiliki dua fungsi, yakni untuk mendongkrak tenaga, namun di sisi lain juga untuk menekan konsumsi bahan bakar.

penggunaan turbo ini tidak hanya bisa untuk meningkatkan performa tapi juga bisa mengefisiensikan atau mengoptimalkan penggunaan bahan bakar.

1.000cc ini ketika disematkan turbo, dia bisa mengeluarkan power yang lebih tinggi seperti halnya mobil 1.500cc. Namun dalam hal efisiensi bahan bakar, dia bisa jauh lebih irit dari mesin 1.500cc.

Daihatsu Rocky dibekali mesin 998 cc 3 silinder, turbocharger, 1KR-VET, yang diklaim mampu menghasilkan tenaga puncak 97,9 PS di 6.000 rpm dan torsi 149 Nm di rentang 2.400 rpm-4.000 rpm.

Mesin itu disebut telah diuji dan dites jalan dengan melalui 24 jenis jalan yang ada di Indonesia. Pengujian menggunakan fasilitas internal mesin 1.000cc turbo itu sangat efisien bahan bakar dan mampu mencatatkan konsumsi BBM rata-rata 18 km/liter.