Tag Archives: tips

Berikut artikel mengenai berita otomotif yang menggemparkan dunia saat ini—dari skandal recall besar, kecelakaan software, hingga implikasi geopolitik global:

1. Chrysler Recall Massal Akibatkan Kecemasan Global
Chrysler ditimpa skandal besar ketika lebih dari 1,2 juta truk RAM 1500 ditarik karena cacat perangkat lunak pada modul kendali ABS yang dapat mematikan sistem Electronic Stability Control (ESC) secara tiba-tiba—meningkatkan risiko rollover dan kegagalan rem saat manuver tajam. Meskipun Chrysler menawarkan pembaruan perangkat lunak gratis, insiden ini memicu tuntutan hukum dan menjadi ancaman besar bagi kepercayaan publik terhadap teknologi otomotif modern. Recall ini menandai titik balik dalam tekanan global terhadap industri untuk mengutamakan keselamatan melalui inovasi teknologi digital.


2. Recall Tesla Cybertruck dan Skandal Font Lampu Peringatan
Tesla sempat membuat dunia tercengang dengan recall hampir seluruh Cybertruck (sekitar 46.000 unit) akibat panel eksterior yang berisiko lepas saat berkendara—ini merupakan recall kedelapan sejak awal 2024. Selain itu, Tesla pernah menghentikan hampir 2,2 juta mobil EV seluruh AS hanya untuk memperbaiki font lampu peringatan rem dan parkir yang terlalu kecil—kesalahan sekecil itu dianggap berisiko tinggi oleh regulator keamanan. Dua kasus ini memperlihatkan kompleksitas teknologi EV masa kini, di mana masalah estetika pun bisa punya dampak keselamatan.


3. Kegagalan Rem dan Software Berisiko Tinggi di Volvo
Seorang pemilik Volvo XC90 PHEV mengalami pengalaman menakutkan: saat menuruni jalan berbukit, rem mendadak tak berfungsi setelah sekitar 100 detik regenerasi—akibat bug pada perangkat lunak yang dirilis setelah perbaikan kamera belakang. Meskipun Volvo segera menghentikan pembaruan dan menawarkan perbaikan cepat, kejadian ini menciptakan kegelisahan publik dan gugatan hukum. Problematikanya memperjelas bahwa integrasi software dalam otomotif tidak selamanya aman dan bisa mengubah loyalitas pelanggan jangka panjang.


4. Dampak Besar Global: Tarif, Pemangkasan Tenaga Kerja & Kelangkaan Magnet Langka
Di balik drama teknis, industri otomotif global juga menghadapi tekanan dari kebijakan perdagangan dan geopolitik. Produsen besar seperti GM, Ford, BMW, dan Volvo melaporkan kerugian miliaran dolar akibat tarif AS–China dan konflik perdagangan, memicu rencana pemangkasan tenaga kerja besar-besaran. Selain itu, pembatasan ekspor rare-earth magnets oleh China, bahan penting untuk motor listrik, telah mengacaukan rantai pasokan global—sebuah risiko sistemik yang mengguncang para pembuat mobil masa depan.


Secara keseluruhan, berita otomotif terkini menunjukkan bahwa kontroversi bukan hanya soal mesin, tetapi juga soal perangkat lunak dan faktor politis. Kecanggihan teknologi dan globalisasi membawa peluang besar—namun juga mengundang risiko serius terkait keamanan, kualitas, dan keberlanjutan industri kendaraan modern.

5 Trik Agar Motor Bisa Awet dan Tidak Cepat Rusak

Agar motor tetap awet dan tidak cepat rusak, perawatan rutin sangat penting dilakukan oleh setiap pemilik kendaraan. Motor yang terawat tidak hanya nyaman dikendarai, tetapi juga lebih hemat biaya karena minim kerusakan. Berikut ini adalah 5 trik yang bisa kamu terapkan agar motor tetap dalam kondisi prima:

1. Lakukan Servis Berkala

Servis rutin adalah langkah paling penting untuk menjaga performa motor. Gantilah oli secara berkala, cek sistem pengereman, karburator, dan kelistrikan. Servis rutin akan mendeteksi kerusakan sejak dini sehingga tidak menjadi masalah besar di kemudian hari.

2. Panaskan Mesin Sebelum Digunakan

Banyak pengendara yang langsung menyalakan motor dan mengendarainya tanpa memanaskan mesin terlebih dahulu. Padahal, memanaskan mesin selama 1-2 menit di pagi hari membantu melumasi seluruh komponen mesin secara merata dan menjaga performa motor tetap stabil.

klaim bonus new member 100% disini, daftar dan juga login dengan cepat akses kapanpun dan dimanapun hanya disini.

3. Gunakan Bahan Bakar yang Sesuai

Mengisi bahan bakar sesuai spesifikasi motor sangat berpengaruh pada keawetan mesin. Penggunaan bensin beroktan rendah pada mesin berkompresi tinggi bisa menyebabkan knocking dan merusak komponen mesin dalam jangka panjang.

4. Jangan Terlalu Sering Menggeber Motor

Sering menarik gas terlalu dalam atau memacu motor secara berlebihan bisa menyebabkan keausan pada mesin. Berkendaralah dengan bijak dan hindari kebiasaan menggeber gas saat mesin dalam kondisi dingin.

5. Rawat Rantai, Ban, dan Aki

Komponen seperti rantai, ban, dan aki sering diabaikan padahal perannya sangat penting. Bersihkan dan lumasi rantai secara rutin, pastikan tekanan ban sesuai, serta cek kondisi aki agar sistem kelistrikan tetap optimal.


Dengan menerapkan lima trik di atas secara konsisten, motor kamu akan lebih awet, minim kerusakan, dan tetap nyaman digunakan sehari-hari. Perawatan kecil namun rutin jauh lebih baik dibandingkan menunggu sampai rusak baru diperbaiki.Ask ChatGPT

Berikut artikel tentang berita otomotif dunia terkini, mengulas tren besar sekaligus isu penting industri automotif global:

1. Perlambatan EV dan Kebangkitan Hybrid
Pertumbuhan penjualan kendaraan listrik (EV) global bakal melambat pada 2025—diperkirakan hanya 18,7 juta unit, naik 7,4 % saja dibanding tahun lalu (~48 % di 2024). Di AS, insentif pajak EV senilai US$7.500 akan dihapus pada September, sehingga membuat mobil listrik kurang terjangkau. Banyak produsen farmasi menahan rencana EV dan malah memperkuat portofolio hybrid atau plug-in hybrid (PHEV), seperti strategi Toyota, Hyundai, Suzuki, dan BYD. .


2. Tantangan Pasar & Kebijakan Global
Tesla menghadapi penurunan penjualan EV sebesar 11,5 % di pasar Cina akibat persaingan ketat dari produsen lokal seperti BYD, Changan, dan brand teknologi lainnya. Di AS, kebijakan baru EPA juga mencabut regulasi emisi gas rumah kaca, memperlemah dasar hukum regulasi kendaraan ramah lingkungan—yang berpotensi membuat mobil bensin kembali diminati. Ford dan Mercedes juga menghentikan sebagian pesanan EV mereka menyusul turunnya permintaan.


3. Ekspansi Global Produksi EV & Start-Up Newcomer
VinFast kini memulai produksi EV di India dengan investasi US$500 juta dan kapasitas awal 50.000 unit per tahun, bertujuan memasok pasar Asia, Timur Tengah, hingga Afrika. Sementara di China, truk listrik berat kini menguasai 14 % pasar lokal—memimpin transisi bahan bakar di sektor transportasi barang. BYD pun terus tumbuh kuat: JPMorgan memperkirakan penjualan globalnya bisa mencapai 5,5 juta unit EV di 2025 dan 6,5 juta pada 2026—menjadikannya “Toyota EV global.”


4. Keamanan Siber & Recall Teknologi Tinggi
Era kendaraan terkoneksi membawa risiko keamanan baru. Volvo kena recall terhadap sekitar 11.500 mobil karena perangkat lunak rem yang bermasalah, sementara Ford me-recall lebih dari 312.000 unit di AS terkait kerusakan sistem Electronic Brake Booster (EBB), yang bisa menurunkan performa pengereman. Penelitian akademik juga memperingatkan celah privasi dari data baterai EV, yang bisa digunakan pihak tidak bertanggung jawab untuk mengidentifikasi pengemudi atau lokasi kendaraan.


Secara keseluruhan, lanskap otomotif 2025 menunjukkan perpaduan antara transisi teknologi, regulasi geopolitik, dan kebutuhan keamanan sistem digital. Tren hybrid semakin dominan, ekspansi EV ke pasar berkembang makin agresif, namun di sisi lain, hambatan seperti regulasi berubah, recall teknologi, dan risiko siber menjadi tantangan utama. Industri kini berada di persimpangan krusial antara inovasi dan adaptasi.

Berikut artikel tentang berita otomotif dunia terkini, menggambarkan tren dan tantangan industri mobil global:

1. Elektrifikasi Melambat & Dominasi Hybrid
Penjualan mobil listrik memang masih tumbuh—diprediksi akan mencapai sekitar 18,7 juta unit di tahun 2025—namun pertumbuhannya melambat drastis dibanding tahun sebelumnya (sekitar 7,4 % YoY) . Sebagai respons, berbagai produsen mulai mengedepankan kendaraan hybrid dan plug‑in hybrid (PHEV), yang menawarkan efisiensi serta harga lebih terjangkau. Model-model seperti Toyota RAV4 hybrid, Hyundai-Kia SUV, serta varian Suzuki baru seperti Fronx, menjadi semakin populer di berbagai pasar


2. Mobil Software-Defined & Peningkatan Keamanan Siber
Era Software‑Defined Vehicles telah tiba: Toyota memperkenalkan platform Arene di RAV4 2026, memungkinkan update fitur melalui OTA dan pengujian virtual, menjadikan mobil sebagai perangkat lunak berjalan . General Motors juga mengintegrasikan AI di pabrik Factory Zero untuk optimasi produksi dan personalisasi fitur, termasuk menentukan lokasi charger EV secara cerdas . Namun hal ini juga menambah risiko serangan siber dan terkait regulasi, memicu kebutuhan sistem keamanan memenuhi standar global seperti ISO/SAE 21434 dan UNECE R‑155


3. Mobil Otonom Level 2–4 & Model Ownership Inovatif
Fitur semi-otonom seperti adaptive cruise, pengereman otomatis, dan lane‑keeping assist kini ada di hampir 25% mobil baru pada 2025, sebagai dampak meningkatnya ADAS dan AI otomotif. Bahkan di China, robotaxi Level 4 seperti Baidu Apollo Go RT6 mulai beroperasi komersial dengan tarif rendah, menunjukkan potensi besar otonomi kendaraan generasi berikutnya . Di sisi kepemilikan, tren beralih dari kepemilikan permanen ke Mobility-as-a-Service (MaaS) semakin kuat—dengan layanan berlangganan dan car-sharing mulai dirangkul oleh BMW, Ford, dan lainnya


4. Ketegangan Kebijakan Global & Restrukturisasi Produsen
China tetap menjadi poros utama EV—dengan sekitar 58 % pangsa pasar global dan ekspor mencapai 1,28 juta unit pada 2024. Sementara itu Mitsubishi telah memutuskan hengkang dari pasar Tiongkok sebagai dampak kompetisi ketat dan dominasi brand lokal. Di AS, pemerintah baru membatalkan kredit pajak EV US$7.500 lebih awal pada September 2025—mengakibatkan ramalan penurunan penjualan hingga 27 % setelah selesai masa insentif. Mercedes-Benz bahkan memperingatkan penurunan pendapatan hingga 10%, dipicu tarif impor AS-EU yang meningkat dari 2,5 % ke 15 %, memaksa banyak produsen melakukan relokasi produksi dan efisiensi biaya.


Secara keseluruhan, industri otomotif pada tahun 2025 berada di titik persimpangan: elektronik kendaraan pintar dan hybrid merebak, jalan menuju otonomi semakin nyata, sementara tantangan geopolitik, kebijakan fiskal, dan keamanan siber menjadi perhatian utama bagi para pembuat mobil global.

Tentu! Berikut artikel yang membahas berita otomotif dunia yang sering terlupakan, namun menarik perhatian karena aspek inovasi, sejarah, dan keamanan:

1. Penemuan Koleksi Langka Saab yang Tersembunyi

Di Saab Car Museum Swedia, sebuah koleksi langka lebih dari 70 mobil klasik—termasuk model vintage, konsep, dan kendaraan polisi—ditemukan kembali setelah hampir 14 tahun tersembunyi pasca kebangkrutan merk tersebut pada 2011. Koleksi ini diselamatkan oleh kontribusi dana dari Wallenberg Memorial Trust dan Saab AB. Peringatan ulang tahun ke-50 museum tahun 2025 ini menghadirkan berbagai acara khusus seperti festival mobil klasik, pameran foto, dan malam spesial di museum, membangkitkan kembali kenangan dan semangat komunitas Saab.


2. Inovasi Mesin Infiniti yang Mengubah Aturan

Infiniti belum terlalu dikenal di Indonesia, namun mereka baru saja merilis mesin turbo berkompresi variabel (VC-Turbo)—teknologi yang memungkinkan perubahan rasio kompresi berdasarkan beban mesin. Dengan sistem mekanisme piston yang bisa beradaptasi, mesin ini menawarkan keseimbangan antara performa tinggi dan efisiensi bahan bakar tanpa kompromi. Meskipun dikembangkan selama dua dekade, teknologi ini masih dianggap niche dan kurang mendapat sorotan di luar komunitas otomotif.


3. Insentif Pemerintah yang Belum Banyak Diulas

Di Delhi (India), pemerintah sedang mempertimbangkan program insentif hingga 20 % bagi pemilik kendaraan tua untuk menjual dan membeli mobil baru. Kebijakan ini bertujuan mendorong peremajaan armada jalan raya, menurunkan emisi kendaraan lama, serta merangsang penjualan industri otomotif lokal—namun sejauh ini masih belum banyak dibahas di luar media lokal. Skema ini menjadi contoh strategi cerdas yang bisa diaplikasikan di negara berkembang untuk mengatasi polusi dan mendorong pertumbuhan internal.


4. Ancaman Keamanan Siber yang Makin Nyata

Penyelidikan keamanan baru-baru ini memaparkan celah besar dalam sistem aplikasi Nissan Leaf dan backend Škoda. Dengan hanya menggunakan nomor VIN, peretas bisa mengendalikan pengaturan suhu kabin atau melacak lokasi kendaraan tanpa otorisasi. Insiden ini hanya sebagian dari banyaknya eksploit yang diungkap di acara Pwn2Own Automotive 2025—menyoroti betapa rentannya sistem connected car modern terhadap serangan. Transformasi digital kendaraan menghadirkan tantangan keamanan yang mendesak ditangani.


Keempat berita ini memperlihatkan bahwa bukan hanya headline besar yang penting dalam otomotif—kadang hal-hal yang terlupakan, seperti warisan merek klasik, teknologi canggih yang belum populer, kebijakan lokal yang progresif, dan isu keamanan siber, bisa menyimpan nilai strategis dan masa depan yang besar bagi industri otomotif global.

Spek yang Dipakai Motor Moge untuk Meningkatkan Performa: Apa Saja Kuncinya?

1. Kapasitas Mesin (Engine Displacement – cc)

Mengukur volume total silinder dalam cc, semakin besar cc berarti makin banyak udara dan bahan bakar masuk, sehingga tenaga dan torsi juga besar
Contoh: Ninja H2 punya mesin 998 cc supercharged, mampu menghasilkan tenaga ekstrem ~200–228 hp meskipun cc-nya belum mencapai 1 liter

Mengapa penting?
Displacement besar menjadi pondasi awal untuk performa tinggi, terutama pada cruiser atau touring bike. Namun teknologi modern memungkinkan performa tinggi bahkan dengan displacement menengah (mis. VVT, supercharger, turbo).


2. Tenaga (Horsepower / Power) & Torsi (Torque)

  • Tenaga (hp/kW) mencerminkan kecepatan kerja mesin — lebih cepat mengerjakan pekerjaan → akselerasi dan top speed lebih tinggi.
  • Torsi (Nm atau lb‑ft) adalah gaya putar pada crankshaft—torsi besar di RPM rendah memberikan dorongan kuat saat start atau cruisin

Contoh: Indian Chieftain PowerPlus memiliki torsi tinggi ~133 lb-ft (~180 Nm) membuat akselerasi halus dari RPM rendah meskipun berat ~383 kg .

klaim bonus new member 100% disini, daftar dan juga login dengan cepat akses kapanpun dan dimanapun hanya disini.


3. Sistem Pendingin & Teknologi Mesin

  • Pendingin cair (liquid-cooled) menjaga suhu kerja stabil untuk mencegah overheat saat rev tinggi dan menjaga performa konsisten.
  • DOHC / Desmodromic / VVT / Supercharger: teknologi seperti variable valve timing atau sistem katup khas Ducati (Testastretta 11°), bahkan supercharger seperti di Ninja H2 meningkatkan efisiensi tenaga di RPM tinggi maupun rendah .

Manfaat:
Mesin tetap efisien, torsi lebih linear, dan tenaga lebih optimal sepanjang rentang RPM.


4. Elektronik & Kontrol Pengendara (ECU, IMU, Traction Control, Quick-Shifter, ABS)

Motor modern dilengkapi sistem manajemen mesin dan pengendalian:

  • ECU (Engine Control Unit) mengatur injeksi bahan bakar dan timing ignition
  • IMU (Inertial Measurement Unit) mendeteksi sudut kemiringan untuk fitur cornering ABS dan lean-sensitive traction control
  • Quick-shifter / Launch Control / Riding Modes meningkatkan akselerasi dan keamanan .

Contoh: MV Agusta Brutale RR menggunakan IMU dan quick-shifter untuk transisi gigi super responsif, sementara Indian Chieftain menggunakan SmartLean untuk kenyamanan dan kontrol saat menikung .


5. Rasio Daya terhadap Bobot (Power-to-Weight Ratio) dan Chassis

  • Power-to-weight: jumlah tenaga relatif terhadap bobot motor—semakin tinggi rasio, semakin tajam akselerasinya.
  • Chassis/frame: material seperti aluminium twin-tube, trellis steel, atau karbon membuat bobot ringan tapi kuat, memudahkan handling dan stabilitas .

Contoh: Ducati Panigale V4 R dengan dry weight ~167 kg memiliki power-to-weight ratio ~1,42 hp/kg untuk performa ekstrem pada trek .

Berikut artikel tentang berita terbaru seputar dunia otomotif dan kompetisi balapan global:

1. Kebangkitan Balap Ketahanan & Le Mans Domestik Baru

Ajang 24 Hours of Le Mans 2025, bagian dari FIA World Endurance Championship, berlangsung pada 14–15 Juni di Circuit de la Sarthe. Kelas Hypercar dimenangkan oleh tim AF Corse (Ferrari 499P) yang dibesut oleh Phil Hanson, Robert Kubica, dan Yifei Ye — gelar ketiga berturut-turut untuk Ferrari. Pole position diraih oleh Cadillac V‑Series.R tim Hertz Team Jota, mobil Amerika pertama sejak 1967 yang memulai dari depan grid. Namun, mobil Ferrari #50 akhirnya didiskualifikasi pasca balapan karena pelanggaran teknis terkait sayap belakang.


2. Formula E Perpanjang Kontrak & Eka Krisis Identitas

Formula E resmi menandatangani perpanjangan kontrak eksklusif dengan FIA hingga tahun 2048, dengan opsi tambahan hingga 2053, menyatakan komitmen jangka panjang terhadap balapan mobil listrik. Namun, di balik pengembangan teknologi mobil Gen4, Formula E menghadapi tantangan soal daya tarik publik. Meskipun performa mobil meningkat—dengan kecepatan hingga 200 mph—series ini tetap belum berhasil membangun koneksi emosional kuat dengan audiens.


3. Talenta Muda Formula E & Babak Akhir McLaren di Seri

Pembalap rookie McLaren, Taylor Barnard, menorehkan hasil impresif di Formula E dengan lima podium, dua pole, dan satu fastest lap. Pada London E‑Prix penutup musim, dia berharap meraih kemenangan perdananya sebelum McLaren hengkang dari seri ini untuk fokus ke WEC pada 2027. Selain itu, Nissan dan Porsche berusaha memperebutkan gelar tim musim ini.


4. Dampak dan Pergantian Besar di NASCAR & BTCC

Di NASCAR Cup Series, Daniel Suárez resmi mengakhiri kemitraan dengan Trackhouse Racing setelah musim 2025. Suárez meraih dua kemenangan selama bersama tim tersebut dan menjadi pengemudi Meksiko pertama yang menang di Cup Series. Sementara itu, datang pula kabar inspiratif tentang Nicolas Hamilton, saudara Lewis Hamilton, yang kembali ke lintasan di BTCC setelah 20 bulan hiatus. Ia menjadi simbol inklusivitas olahraga dengan menantang stigma disabilitas.


Secara keseluruhan, dunia balap otomotif saat ini dinamis: dari kebangkitan balap ketahanan, kontroversi teknis, dinamika Formula E, hingga cerita orang-perorangan yang menginspirasi di NASCAR dan BTCC. Momentum-momentum ini menunjukkan evolusi besar dalam teknologi, strategi industri, dan inklusi global di dunia motorsport

Berikut artikel tentang berita otomotif masa depan yang mencakup tren teknologi, mobil otonom, serta perubahan model industri hingga 2025:

1. Mobil Pintar Terdefinisi oleh Perangkat Lunak & AI
Pada 2025, kendaraan berbasis perangkat lunak (software‑defined vehicles atau SDV) mulai menjadi arus utama. Mobil seperti model dari Mercedes dan Geely sudah dilengkapi sistem yang memungkinkan update fitur melalui OTA — mirip seperti smartphone — tanpa harus kunjungan bengkel. General Motors bahkan menerapkan AI dan machine learning di pabrik Factory Zero untuk optimasi produksi, prediktif maintenance, dan personalisasi kendaraan berdasarkan preferensi pengguna. Integrasi AI ini meningkatkan efisiensi, keamanan, dan kecepatan inovasi produk.


2. Robotaxi & Mobil Tanpa Pengemudi Mendekat ke Realitas
Perusahaan seperti Tesla (dengan prototipe Cybercab), Waymo, WeRide, dan Uber telah meluncurkan uji coba robotaxi berlevel-4 di berbagai kota global. Tesla menguji FSD di London, WeRide membuka layanan robotaxi komersial di Abu Dhabi dan Guangzhou, sementara Uber merencanakan uji coba tanpa sopir di Inggris pada 2026. Model pengemudi otomatis dari Tesla ini juga terbuka untuk kendaraan milik publik, memungkinkan pemilik menjadikan mobil mereka bagian jaringan robotaxi.


3. Infrastruktur & Keamanan Era Mobil Terhubung
Teknologi Vehicle‑to‑Everything (V2X) serta ADAS kini menjadi fitur standar yang memperkuat keamanan dan sistem lalu lintas cerdas. Regulasi keamanan siber pun semakin ketat—misalnya di China—atas munculnya serangan pada sistem kendaraan yang makin terhubung. Blockchain juga diterapkan untuk menjamin keamanan rantai pasok dan integritas data otomotif. Semua ini mempertegas bahwa mobil masa depan bukan sekadar alat transportasi, melainkan pusat mobilitas digital yang kompleks.


4. Diversifikasi Model & Fokus Keberlanjutan
Pasar otomotif masa depan tak hanya didominasi EV penuh: teknologi hybrid dan sel bahan bakar hidrogen mulai mendapatkan porsi dari banyak produsen besar, termasuk Toyota dan Hyundai. Di sisi kepemilikan, tren semakin bergeser ke model pelanggan seperti layanan berlangganan, car‑sharing, serta Mobility-as-a-Service (MaaS). Ini mencerminkan perubahan cara manusia mengakses mobil—lebih fleksibel dan ramah lingkungan.


Secara keseluruhan, otomotif masa depan adalah kendaraan yang pintar, otonom, terhubung penuh, dan membumi pada prinsip keberlanjutan. Dari AI dalam produksi hingga robotaxi tanpa pengemudi, serta model kepemilikan baru dan fokus lingkungan—tahun 2025 menandakan era baru mobilitas global.

Apa Saja Part yang Terpenting dalam Sepeda


1. Rangka (Frame)

Rangka adalah struktur utama dari sepeda dan menjadi tempat untuk memasang semua komponen lain seperti stang, roda, dan sadel
Kekuatan, berat, dan geometri rangka memengaruhi kenyamanan dan performa bersepeda


2. Sistem Pengereman (Brakes)

Sistem pengereman termasuk rem, tuas rem, dan kabel atau sistem hidrolik. Tersedia dua jenis umum: rim brake dan disc brake, dimana disc brake terkenal lebih baik dalam kondisi basah dan performa lebih konsisten


3. Sistem Kemudi (Steering Components)

Bagian ini mencakup fork, headset, stem, dan handlebar. Fork serta headset bekerja bersama untuk mengendalikan roda depan, sedangkan stem menghubungkan handlebar ke sistem tersebut

klaim bonus new member 100% disini, daftar dan juga login dengan cepat akses kapanpun dan dimanapun hanya disini.


4. Roda dan Komponen Roda (Wheels)

  • Hub (poros tengah): berisi bearing dan shell yang menyambungkan ke spoke dan rim
  • Spokes: menghubungkan hub dan rim, memberi kekuatan dan stabilitas
  • Rim dan Ban: rim mendukung rem (untuk rim brake) dan ban bertanggung jawab pada cengkeraman dan kenyamanan
  • Valve: loại Presta atau Schrader untuk inflasi ban.

5. Drivetrain (Rantai dan Transmisi)

Bagian ini terdiri dari crankset, bottom bracket, chain, derailleur (depan & belakang), cassette/cogset, dan jockey wheel:

  • Crankset / Chainset mengubah tenaga kaki menjadi putaran roda lewat chain ring dan crank arms
  • Bottom Bracket, sebagai poros antara crank dan rangka, memungkinkan rotor crank yang halus
  • Chain (rantai) meneruskan tenaga dari crank ke roda belakang
  • Cassette / Cogset memberikan rentang rasio gigi untuk pilihan kecepatan & torsi
  • Derailleur (depan & belakang) mengatur pergerakan rantai saat ganti gigi dengan bantuan jockey wheel .

6. Sadel dan Seatpost

Sadel adalah tempat duduk pengendara dan sangat berpengaruh pada kenyamanan, terutama untuk perjalanan panjang. Kombinasi material shell, padding, dan rail menentukan tingkat suspensi dan penyesuaian posisi .
Seatpost menghubungkan sadel ke rangka dan posisinya bisa disesuaikan untuk kenyamanan optimal .


7. Kontak Titik Pengemudi (Contact Points)

Bagian kontak seperti handlebars, stem, sadel, seatpost, dan pedal sangat menentukan kontrol dan kenyamanan saat berkendara. Banyak penggemar memilih mengganti komponen ini untuk pengalaman yang lebih nyaman dan presisi .

Berikut adalah artikel tentang berita terkini seputar dunia perlombaan otomotif internasional, disusun dalam:

1. Drama Formula 1 di Spa–Francorchamps: Piastri Unggul & Diskusi Keamanan
Oscar Piastri meraih kemenangan penting di Grand Prix Belgia 2025 setelah penundaan selama 90 menit akibat hujan deras, membuktikan dominasinya bersama McLaren dengan finis 1–2 bersama rekan setim Lando Norris. Max Verstappen finis keempat dalam balapan pertama Red Bull setelah perombakan pimpinan tim. Lewis Hamilton juga menunjukkan performa impresif dengan naik dari posisi 18 ke posisi 7. Insiden ini memicu perdebatan soal keamanan balapan saat kondisi trek ekstrem, dengan beberapa pembalap mempertanyakan keputusan penundaan, sementara lainnya menekankan bahwa kehati-hatian sangat penting mengingat sejarah kecelakaan di Spa.


2. Formula E Tambah Kota Baru & Dominasi Terakhir Jaguar
Dewan Formula E resmi mengumumkan bahwa Madrid akan menjadi tuan rumah Seri ke-12 pada musim 2026, menandai kembalinya balap ke ibu kota Spanyol setelah 37 tahun. Seri ini juga akan memperkenalkan mobil listrik GEN 3 Evo untuk pertama kalinya di sirkuit baru tersebut. Sementara itu di London E‑Prix 2025, Nick Cassidy berhasil memenangkan dua balapan sekaligus sebagai perpisahan dengan tim Jaguar, sedangkan Nyck De Vries meraih dua podium untuk membawa Porsche merebut gelar tim dan manufaktur musim ini.


3. FIA World Endurance Championship (WEC): Grid Kuat & Debut Mercedes‑AMG
WEC musim 2025 kembali menampilkan delapan balapan di empat benua dengan grid yang sangat kompetitif—36 mobil di dua kelas: Hypercar dan LMGT3 . Debut Mercedes‑AMG mengikuti kemitraan dengan tim Iron Lynx, memperkuat jajaran merek besar seperti Ferrari, Porsche, Toyota, dan Aston Martin yang ikut bersaing . BMW M Hybrid V8 dan M4 GT3 EVO menunjukkan performa impresif di prolog Qatar, dengan podium perdana untuk tim M4 dalam kategori LMGT3 setelah comeback kuat dari posisi awal . Ferrari masih dominan di WEC awal musim, memenangkan tiga seri pertama namun harus menerima penalti performa guna menjaga keseimbangan kompetisi. Terdapat rencana pemunculan pembalap wanita di kelas Hypercar selama musim ini, termasuk kemungkinan debut Lilou Wadoux dalam mobil Ferrari 499P


4. Makro Tren Balap lainnya: Rallycross, DTM & Dakar
Pada sektor rallycross, FIA mengambil alih hak operasional World Rallycross Championship 2025, menjadikannya tersedia kembali secara langsung di saluran free‑to‑air dan penuh akses digital. Di Deutsche Tourenwagen Masters (DTM), Audi kembali bergabung dengan tim Land‑Motorsport, ABT Sportsline hijrah ke Lamborghini, dan Mercedes‑AMG menambah kontingen pabrikan baru dalam grid GT3 musim ini yang semakin ramai dan kompetitif . Sementara itu, bintang reli Yazeed Al‑Rajhi (juga juara Dakar Rally tahun ini) menargetkan comeback pada September setelah pulih dari patah tulang belakang dan tetap menjadi simbol kebangkitan motorsport di kawasan Timur Tengah.


Secara keseluruhan, dunia perlombaan otomotif menunjukkan evolusi dinamis dari Formula 1 mengatasi tantangan kondisi cuaca, ekspansi baru Formula E, pertumbuhan kompetisi ketahanan (endurance) dengan merek global, hingga diversifikasi event seperti rallycross, DTM, dan reli Dakar. Semua ini menandai fase global motorsport yang semakin inklusif, beragam, dan bersemangat.