Tag Archives: mobil

Berikut artikel tentang perkembangan terkini seputar teknologi otomotif canggih di Indonesia dan global:

1. Gelaran IIMS 2025: Panggung untuk Kendaraan Ramah Lingkungan
Di Indonesia International Motor Show (IIMS) 2025 yang berlangsung pada 13–23 Februari di Jakarta, pameran menampilkan kehadiran kuat kendaraan listrik (EV) dan hybrid. Lebih dari 50 merek internasional dan lokal memamerkan model baru—dari BYD Sealion 7, VinFast VF 3 Mini‑SUV, hingga debut Geely EX5, SUV listrik yang diproduksi CKD di Purwakarta mulai kuartal III‑2025. Meskipun pangsa EV di Indonesia masih sekitar 7 %, minat dan dukungan infrastruktur mulai terlihat .


2. Investasi & Infrastruktur: Geely dan BYD Masuk Klub
Geely menegaskan komitmennya dengan memulai perakitan EV di Indonesia pada kuartal III 2025, sekaligus merencanakan ekspansi dealer hingga 40 outlet sepanjang tahun . Sementara itu, BYD mengumumkan investasi US$1,3 miliar untuk membangun pabrik di Subang, Jawa Barat, yang ditarget operasi pada akhir 2025 — mempercepat rencana menjadi hub EV regional. Kolaborasi ini menunjang agenda pemerintah dan memperkuat ekosistem EV dalam negeri.


3. Smart & Connected Cars: Trennya Mulai Mengakar
Tren otomotif global bergerak ke arah mobil pintar dan kendaraan terkoneksi. Di tahun 2025, mobil–mobil terbaru mulai dilengkapi dengan sistem kecerdasan buatan (AI) untuk navigasi cerdas, asisten suara, pengereman otomatis, sensor 360°, dan konektivitas 5G–IoT Teknologi ini meningkatkan aspek keselamatan, kenyamanan, serta interaksi pengguna—serta membuka jalan bagi pengembangan mobil otonom di masa depan.


4. Alternative Power & Material Canggih
Selain EV, riset dan prototipe kendaraan berbahan bakar hidrogen mulai mendapat perhatian sebagai alternatif emisi nol, siap memenuhi kebutuhan pengisian cepat dan jarak tempuh panjang. Penggunaan material ringan seperti serat karbon dan aluminium serta interior ramah lingkungan (bioplastik, panel surya) juga makin populer, sejalan dengan astrategi efisiensi dan sustainability.


Secara umum, tren otomotif saat ini berada di era transisi menuju sistem kendaraan elektrik, pintar, aman, dan berkelanjutan. Dukungan kuat dari produsen global dan kebijakan lokal menegaskan tekad menjadikan Indonesia sebagai pusat produksi dan adopsi teknologi otomotif canggih.

Berikut artikel tentang berita otomotif Indonesia terkini yang sedang ramai diperhatikan

1. Pameran IIMS 2025 dan Kejutan Kendaraan Listrik
Di pameran Indonesia International Motor Show (IIMS) 2025, lebih dari 50 merek otomotif tampil dengan kendaraan listrik (EV) dan hybrid, menandai tren elektrifikasi meski pangsa pasar EV masih di kisaran 7 % dari total kendaraanDebutnya BYD Sealion 7, Geely EX5, VinFast VF 3, hingga Jaecoo J7 (PHEV) menunjukkan kesiapan industri merespons permintaan yang terus tumbuh

2. Lonjakan Penjualan dan Insentif Pemerintah
Pada kuartal I 2025, penjualan EV di Indonesia melonjak 43,4 % menjadi 27.616 unit dibanding periode sama tahun sebelumnyaPemerintah menyediakan berbagai insentif, seperti pembebasan PPnBM 100 % dan PPN, serta insentif pajak dan fasilitas charging hingga program home‑charging dari PLN

3. Investasi Besar dan Infrastruktur Pengisian
BYD tengah membangun pabrik EV senilai USD 1 miliar di Subang, Jawa Barat—dengan target produksi 150.000 unit per tahun pada akhir 2025Sementara itu, VinFast merancang jaringan 100.000 charging station, serta fasilitas perakitan sendiri di Jabar untuk menopang penetrasi EV

4. Ekspansi Rantai Pasok Baterai dan Masa Depan Hijau
Indonesia bersama CATL bakal merealisasikan pabrik baterai lithium-ion di Jawa Barat dengan kapasitas awal 6,9 GWh pada akhir 2026, dan potensi ekspansi hingga 15–40 GWhInisiatif ini memperkuat visi nasional untuk mencapai 600.000 unit produksi EV per tahun pada 2030, menjadikan negara sebagai pusat manufaktur EV ramah lingkungan.

Secara keseluruhan, otomotif Indonesia saat ini mengalami percepatan transisi menuju era kendaraan listrik, didukung oleh kebijakan insentif, investasi besar dari produsen global, dan pembangunan infrastruktur penting. Transformasi ini diprediksi bakal membuat EV menjadi tulang punggung pasar otomotif nasional dalam beberapa tahun ke depan. Bagaimana menurutmu — apakah kamu sudah mempertimbangkan EV di pilihan kendaraanmu selanjutnya?

Apakah Kendaraan Listrik Akan Menguasai Dunia Otomotif Dibandingkan dengan Kendaraan Bahan Bakar?

Dalam beberapa tahun terakhir, kendaraan listrik (EV) telah menjadi topik utama dalam dunia otomotif global. Pertanyaan besar pun muncul: apakah kendaraan listrik akan benar-benar menguasai pasar otomotif dan menggantikan kendaraan berbahan bakar fosil sepenuhnya? Tren inovasi, peraturan pemerintah, hingga kesadaran akan lingkungan menjadi faktor pendorong utama peralihan ini.

1. Pertumbuhan Pesat Kendaraan Listrik

Permintaan terhadap mobil listrik terus meningkat seiring dengan penurunan harga baterai, ketersediaan infrastruktur pengisian daya, dan dukungan pemerintah dalam bentuk insentif serta regulasi ramah lingkungan. Banyak produsen besar seperti Tesla, Hyundai, Toyota, dan bahkan pabrikan Eropa kini mengalihkan fokus ke produksi kendaraan listrik.

2. Kendala Kendaraan Bahan Bakar Fosil

Kendaraan berbahan bakar bensin dan solar menghadapi tekanan besar karena emisi karbonnya. Sejumlah negara bahkan telah menetapkan target pelarangan penjualan kendaraan BBM pada tahun 2035 atau lebih awal. Kenaikan harga BBM dan perawatan yang relatif lebih mahal juga membuat kendaraan konvensional semakin ditinggalkan.

klaim bonus new member 100% disini, daftar dan juga login dengan cepat akses kapanpun dan dimanapun hanya disini.

3. Kelebihan Kendaraan Listrik

Kendaraan listrik menawarkan berbagai keunggulan, seperti efisiensi energi yang lebih tinggi, biaya operasional lebih rendah, dan emisi nol. Selain itu, teknologi regeneratif pada sistem pengereman juga menambah efisiensi dalam penggunaan energi.

4. Tantangan Kendaraan Listrik

Meski menjanjikan, kendaraan listrik masih memiliki tantangan. Infrastruktur pengisian daya yang belum merata, waktu pengisian yang cukup lama, serta harga awal yang masih tinggi menjadi hambatan utama dalam adopsi massal.

5. Masa Depan Dunia Otomotif

Meskipun kendaraan listrik belum sepenuhnya mendominasi pasar, tren saat ini menunjukkan arah yang jelas menuju elektrifikasi. Dengan perkembangan teknologi dan dukungan kebijakan global, bukan tidak mungkin dalam 10–20 tahun ke depan, kendaraan listrik akan menjadi penguasa utama di industri otomotif.

Berikut artikel tentang berita skandal otomotif dunia terkini yang mengguncang industri

1. Dieselgate: Mantan CEO VW Saksikan Persidangan Tangguh
Martin Winterkorn, mantan CEO Volkswagen, menghadapi dakwaan penipuan dan manipulasi pasar terkait skandal perangkat “defeat device” untuk menipu uji emisi. Namun, di pengadilan Braunschweig, sidang dihentikan sementara karena kondisi kesehatan yang tidak fit. Meski demikian, empat eksekutif VW lainnya telah dijatuhi hukuman—dua di antaranya dipenjara—dan perusahaan sudah membayar lebih dari US$33 miliar dalam denda dan kompensasi


2. Kartel Daur Ulang: 16 Pembuat Mobil Dikenakan Denda oleh UE
Komisi Eropa menjatuhkan denda total €458 juta kepada 15 pabrikan mobil (termasuk VW, Nissan, Stellantis, BMW, Ford, Toyota, dan lainnya) serta asosiasi ACEA karena membentuk kartel daur ulang kendaraan bekas selama 15 tahun Kartel ini mencegah persaingan dalam mengiklankan penggunaan material daur ulang, membatasi transparansi dan pilihan konsumen tentang produk ramah lingkungan.


3. Skandal Emisi Global: Dari Hino hingga Cummins
Toyota lewat afiliasi Hino Motors setuju membayar US$1,6 miliar untuk penyelesaian tuduhan manipulasi data emisi, serta menerima larangan impor mesin diesel ke AS selama lima tahun Sedangkan Cummins diwajibkan menge-recall 600.000 truk Ram karena perangkat penghindar emisi ilegal, berujung denda US$2 miliar Ini menegaskan bahwa praktik mengelabui standar emisi masih banyak terjadi, bukan hanya di mobil ringan.


4. Skandal Airbag & Finance: Dari Takata hingga Penipuan Kredit Otomotif
Recall Takata terus berlangsung, dan baru-baru ini Prancis memerintahkan penarikan tambahan 800.000 mobil akibat risiko pecah airbag . Di Inggris, skandal penjualan tambahan biaya kredit mobil mencakup 23 juta warga, dengan lembaga keuangan seperti Lloyds dan Santander menyiapkan dana kompensasi hingga £30 miliar


Dari Dieselgate VW, kartel daur ulang UE, skandal emisi Hino & Cummins, hingga krisis airbag dan penipuan kredit—berbagai kontroversi ini mencerminkan tantangan besar di industri otomotif: soal etika, regulasi, keselamatan, dan kepercayaan konsumen. Jika kamu ingin menggali lebih dalam—baik perbandingan skandal, dampak ke industri EV, atau strategi perbaikan manufaktur—aku siap bantu!

Berikut artikel tentang berita otomotif terbaru

1. Persaingan Ketat Pencapaian Target Penjualan EV di Inggris
Di paruh pertama 2025, penjualan mobil listrik (EV) Inggris mencapai 21,6 % dari total—hampir menyentuh target 22,06 %—meski pemerintah telah melonggarkan mandat emisi guna meredam tekanan dari produsen otomotif. Meskipun pembuat seperti Nissan, Toyota, dan Jaguar Land Rover (JLR) tertinggal, industri dan think tank mendorong reinvestasi insentif untuk mengakselerasi adopsi konsumen individual, bukan hanya para pelaku bisnis.


2. Penurunan Penjualan EV di AS & Kedaluwarsa Insentif
Di Amerika Serikat, penjualan EV mengalami penurunan konsisten 6,2 % pada Juni—tren negatif tiga bulan berturut-turut Meskipun banyak vendor menawarkan paket sewa kompetitif, seperti Kia Niro EV seharga $129/bulan, ekspansi pasar masih terkendala biaya tinggi, jangkauan terbatas, dan infrastruktur pengisian. Potensi penghapusan insentif federal $7.500 pada akhir September memperparah kekhawatiran konsumen dan strategi pemasaran.


3. Gejolak Pasar Otomotif AS: Tariff & Penurunan Penjualan
Penetapan tarif impor 25% oleh pemerintahan Trump memicu lonjakan pembelian sebelum batas waktu, namun penjualan kendaraan bulanan turun ke tingkat terendah sejak tahun lalu (~15 juta unit per tahun) pada Juni . Rata-rata harga mobil baru juga dikabarkan naik 1 % YoY menjadi $48.800, menambah beban bagi konsumen. Para analis memperingatkan bahwa biaya mobil bisa meningkat $2.000–$10.000 jika tarif dan suku bunga tetap tinggi.


4. Krisis Stelantis: Target EV & Ancaman Penutupan Pabrik
Konglomerat otomotif Stellantis—yang menaungi merek-merek seperti Fiat, Peugeot, dan Maserati—terancam penalti hingga €2,5 miliar akibat kegagalan memenuhi regulasi emisi Uni Eropa. Manajemen mempertimbangkan penutupan sejumlah pabrik, termasuk fasilitas di Italia, sambil meninjau kembali investasi EV, terutama di tengah tekanan tarif AS dan menurunnya permintaan EV secara global. Keputusan ini menjadi ujian sejauh mana Stellantis dan industri otomotif Eropa bisa beradaptasi di fase transisi ke elektrifikasi.


Intisari: Tren otomotif global saat ini dipengaruhi oleh keseimbangan antara regulasi emisi, keputusan tarif perdagangan, dinamika insentif EV, dan tekanan pada rantai produksi. Inggris melonggarkan target EV, AS menghadapi penurunan penjualan dan tarif, sementara Stellantis menjadi contoh perusahaan yang sedang diuji ketangguhannya. Ingin eksplor lebih lanjut mengenai insentif EV, strategi produksi Stellantis, atau analisis tarif otomotif? Aku siap bantu!

Berikut artikel tentang seputar berita sejarah dunia otomotif yang menarik dan relevan

1. 75 Tahun Formula 1: Dari Silverstone 1950 ke Dominasi Inggris
Tahun 2025 menandai peringatan 75 tahun kejuaraan dunia Formula 1, yang dimulai di Silverstone pada 1950. Kemenangan Giuseppe Farina di hadapan keluarga kerajaan mencerminkan awal resmi era F1 pasca-perang. Artikel arsip Country Life menyoroti bagaimana Inggris, lewat tokoh seperti J. Eason Gibson, terus berkembang menjadi pusat global balap modern—saat ini 7 dari 10 tim F1 berbasis di Inggris


2. Kebangkitan Marcos: Kembalinya Brand Sportscar Legendaris
Marcos, ikon manufaktur sportcar Inggris yang vakum sejak awal 2000-an, kembali ke industri otomotif global. Di bawah pimpinan Howard Nash, tiga model baru diperkenalkan—salah satunya reinterpretasi klasik. Dengan desain driver-oriented dan penggunaan cetakan bodi orisinal, proyek ini bertujuan membuat Marcos relevan di era modern sekaligus memuaskan penggemar lama


3. Museum Renault di Flins: Sejarah Panjang & Interaktif
Renault membuka museum baru di situs pabrik Flins, Paris. Menampilkan lebih dari 600 kendaraan—mulai dari mobil pertama Louis Renault tahun 1898 hingga F1 retro 1977—dengan pameran interaktif dan restorasi langsung. Proyek ini juga mengangkat kontribusi Renault terhadap teknologi, militèr, dan budaya Prancis, serta berpotensi menjadi destinasi wisata otomotif bertaraf internasional.


4. Anniversary dan Revival Model Klasik di 2025
Tahun ini juga istimewa karena banyak model dan merek klasik merayakan momen pentingnya. Contohnya BMW 3 Series, Ford Escort, Volkswagen Polo, Citroën DS, Rolls-Royce Phantom, dan Jaguar merayakan ulang tahun ke-50 hingga 100 tahun . Selain itu, acara seperti Le Mans Classic (rute 1923–1975) dan Concorso d’Eleganza Villa d’Este (concours elegan mobil klasik) kembali menyoroti pentingnya preserving heritage otomotif


Dari perayaan F1 hingga pembaruan merek klasik, serta museum interaktif dan renovasi konsep, tahun 2025 menjadi momen emas bagi penggemar dan industri otomotif. Setiap elemen—balapan, desain, dan konservasi—menceritakan kisah transformatif dunia otomotif. Jika kamu ingin cerita lebih dalam tentang F1 klasik, museum Renault, atau model anniversary, aku siap bantu!

Berikut artikel tentang berita dunia otomotif terkini yang sedang menjadi sorotan global

1. Goodwood Festival of Speed 2025: Merayakan Sejarah dan Inovasi Otomotif
Goodwood Festival of Speed edisi 2025 akan digelar pada 10–13 Juli di West Sussex, Inggris, dengan tema “The Winning Formula – Champions and Challengers”. Acara ini merayakan 75 tahun Formula 1 dengan lebih dari 100 mobil F1, hadirnya legenda seperti Alain Prost dan Nigel Mansell, serta penghormatan khusus kepada desainer legendaris Gordon Murray. Selain balap bukit (hillclimb), event ini juga menampilkan pameran konsep terbaru dari Aston Martin (Valhalla) dan BMW (VDX EV prototype), serta atraksi airshow Red Arrows dan interaktif paddock bagi publik


2. Jepang Mulai Penambangan Lumpur Laut untuk Rare Earth 2026
Jepang akan memulai uji penambangan lumpur dasar laut kaya rare earth (kelompok elemen penting untuk magnet EV) pada Januari 2026 di perairan dekat Minamitori Island, pada kedalaman 5–6 km. Proyek ini dilaksanakan dengan kapal JAMSTEC dan bertujuan mengurangi ketergantungan terhadap China dalam rantai pasokan kritis, terutama untuk elemen seperti neodymium dan dysprosium


3. Ketegangan Pasokan Rare Earth Melanda Industri Otomotif
China telah mengenakan pembatasan ekspor rare earth sejak April 2025, memicu kenaikan harga magnet EV hingga 30% dan mendesak industri otomotif global mencari alternatif. Produsen seperti Hyundai mampu menyimpan cadangan cukup untuk satu tahun, sementara pabrikan lain terdampak shutdown pabrik di Eropa. Upaya mitigasi termasuk jalur prioritas ekspor dari China, investasi tambang alternatif di AS & Australia, hingga pengembangan motor EV tanpa rare earth


4. Era Baru Otomotif: Dari Event Heritage Hingga Transformasi Teknologis
Dari semarak heritage dan teknologi di Goodwood; rencana tambang laut dalam Jepang; hingga krisis pasokan rare earth yang memicu inovasi global—industri otomotif berada di persimpangan sejarah dan revolusi. Perkembangan ini menunjukkan pergeseran panjang: bukan hanya soal balap dan desain, tapi juga keamanan pasokan, inovasi bahan, dan kontrol geopolitik. Berikut ini rangkuman dari sumber berita utama: Berita Otomotif Terkini

Bagaimana Jika Double Starter Tidak Berfungsi? Penyebab, Ciri & Cara Mengatasinya

1. Pendahuluan

Double starter (electric starter + kick starter) penting bagi kenyamanan motor modern. Jika salah satunya tidak berfungsi, masalah kecil bisa bertambah besar. Artikel ini menjelaskan penyebab umum, gejala, dan solusi cepat untuk double starter yang bermasalah.


2. Apa Itu Double Starter?

Double starter adalah sistem starter ganda pada motor — kombinasi antara electric starter (starter tombol) dan kick starter (stater kaki). Jika electric starter mati, kick starter jadi alternatif utama.


3. Penyebab Electric Starter Tidak Berfungsi

  1. Aki soak atau tegangannya rendah
    Aki harus memiliki tegangan minimal 12 V; jika turun di bawah ~11 V, electric starter tidak akan berputar
  2. Sekring (fuse) putus
    Fuse khusus starter (~20 A) yang putus otomatis memutus aliran listrik
  3. Relay starter (bendik/solenoid) rusak
    Jika tidak terdengar suara “cetek-cetek”, kemungkinan relay mati atau konslet
  4. Dinamo starter bermasalah
    Brush aus, lilitan kawat putus, atau magnet starter melemah bisa menyebabkan dinamo tak berfungsi .
  5. Switch starter/saklar kotor atau rusak
    Kontak yang kotor
  6. Kabel/jalur listrik putus atau konslet
    Kabel yang longgar, terbakar, atau soket kotor bisa memblokir arus listrik
  7. Masalah sistem pengapian atau injeksi
    Meskipun starter berputar, motor tidak mau menyala jika koil, busi, CDI, atau injeksi bermasalah

klaim bonus new member 100% disini, daftar dan juga login dengan cepat akses kapanpun dan dimanapun hanya disini.


4. Gejala Double Starter Bermasalah

GejalaKemungkinan Penyebab
Suara klik tanpa putaranRelay mati atau dinamo rusak
Starter hanya menyala kadang-kadangAki mulai lemah atau sambungan kabel kotor
Lampu dashboard redupStarter menyedot daya, tandanya aki atau dinamo lemah
Bau terbakar/asap saat starterAda konsleting pada coil atau dinamo
Mesin mati setelah starterKompresi bocor, injeksi salah atau gigi starter aus

5. Langkah Pengecekan & Perbaikan

  1. Cek tegangan aki — gunakan multimeter; pastikan di atas 12 V, bahkan saat tombol starter ditekan ≥11 V
  2. Periksa sekring starter — cabut, lihat apakah kawatnya putus
  3. Uji relay — dengarkan suara “cetek”; jika tidak ada, relay kemungkinan rusak
  4. Tes dinamo secara langsung — sambungkan aki ke dinamo langsung; jika tidak berputar, berarti dinamo rusak
  5. Periksa saklar & kabel — bersihkan soket, cek konslet, perbaiki sambungan longgar
  6. Periksa pengapian/injeksi — bersihkan/ganti busi, cek kondisi koil dan injectornya
  7. Uji gigi pinion/one-way starter — gigi aus bisa bikin starter berputar tapi mesin tidak menyal

Tutorial Mengganti Oli di Rumah tanpa ke Bengkel

Mengganti oli sendiri di rumah bisa menghemat biaya, memberi kontrol lebih terhadap kondisi mesin, dan sangat praktis karena tidak perlu antre di bengkel.


1. Persiapan Alat & Lokasi

Siapkan kunci pas atau ring, wadah penampung oli bekas, corong, lap, oli baru sesuai spesifikasi, dan ring atau gasket baru.
Pilih tempat yang datar, bersih, dan cukup terang agar kerja lebih nyaman


2. Panaskan Mesin hingga Hangat

Nyalakan mesin selama 3–5 menit untuk membuat oli lebih encer, tetapi jangan sampai terlalu panas


3. Stabilkan Kendaraan

Parkir motor di permukaan rata pakai standar tengah, atau mobil di rem tangan dan area datar


4. Buka Tutup Oli & Baut Pembuangan

Buka tutup oli untuk memungkinkan aliran udara, lalu letakkan wadah di bawah baut pembuangan sebelum membuka secara perlahan


5. Kuras Oli Lama

Biarkan oli mengalir habis tanpa menyemprotnya dengan udara bertekanan agar kotoran tidak menyebar

klaim bonus new member 100% disini, daftar dan juga login dengan cepat akses kapanpun dan dimanapun hanya disini.


6. Ganti Filter Oli (jika ada)

Lepaskan filter lama, buang isi oli di dalamnya, olesi segel filter baru dengan sedikit oli, lalu pasang dengan tangan dan kencangkan hingga sekitar ¾ putaran


7. Pasang Kembali Baut & Ring

Bersihkan bagian baut, ganti ring/gasket, lalu kencangkan baut secukupnya—idealnya menggunakan torsi sesuai rekomendasi pabrikan


8. Isi Oli Baru

Tuangkan oli baru melalui corong, sesuai takaran manual (misalnya ~0,8 liter untuk motor bebek), periksa level dengan dipstick atau indikator


9. Nyalakan Mesin & Periksa Kembali

Hidupkan mesin sekitar 1–3 menit untuk sirkulasi oli, lalu matikan dan cek kembali level serta periksa kebocoran


10. Buang Oli Bekas dengan Aman

Simpan oli bekas di wadah tertutup dan bawa ke bengkel, SPBU, atau pusat daur ulang resmi untuk limbah B3

Berikut artikel tentang berita otomotif dunia terkini yang mengguncang peta industri

1. China Batasi Ekspor Magnet Tanah Jarang – Guncang Rantai Pasok Otomotif
Pada April 2025, China secara signifikan membatasi ekspor tujuh jenis rare earth magnets yang sangat penting untuk motor listrik, sistem jendela, dan sensor mobil. Dampaknya langsung terasa: beberapa pabrik seperti Ford di Chicago sempat berhenti operasi, sementara Suzuki menangguhkan produksi model Swift di Jepang . Rantai pasok global—terutama di Asia, Eropa, dan AS—diguncang karena 90 % pasokan berada di tangan China. Industri otomotif kini memasuki ketidakpastian besar.


2. Permintaan Global Menggila, Harga Meroket
Perusahaan non-China seperti Neo Performance Materials di Estonia langsung kebanjiran permintaan, sehingga harga magnet naik 30% dan mencapai premium US $10–30 per kg . Namun meskipun harga mahal, perusahaan otomotif maupun elektronik rela membayar demi menjamin suplai. Permintaan global diramalkan akan terus tinggi seiring kebutuhan EV dan perangkat teknologi meningkat, meski biaya produksi ikut terdampak.


3. Upaya Mitigasi: Jalur Cepat Lisensi & Stok Besar
Sebagai respons, China membuka “jalur hijau” untuk lisensi ekspor ke perusahaan Eropa dan AS, sehingga volume mulai pulih (60 % laporan lisensi sudah turun dibanding hanya 25 %) . Mercedes-Benz bahkan menyatakan belum mengalami gangguan produksi, meski masih mewaspadai kondisi ini . Sementara itu, Volvo dan Daimler Trucks mulai menimbun stok magnet dan mencari sumber alternatif melalui Afrika dan negara lain


4. Reformasi Rantai Pasok & Revolusi Teknologi Motor EV
Krisis ini memaksa produsen global mempercepat transisi ke motor EV tanpa atau minim rare earth. BMW dan GM bahkan meluncurkan motor magnet-free untuk beberapa model. Namun kendaraan kecil seperti jendela dan wiper masih sangat bergantung pada magnet tersebut . Beberapa negara pun mulai mengembangkan industri bahan kritis domestik—seperti Amerika dengan tambang Mountain Pass dan pabrik peningkatan mineral—untuk melawan dominasi China dan menambah ketahanan jangka panjang


Krisis magnet tanah jarang ini bukan hanya soal komoditas: ia mengguncang keseluruhan ekosistem otomotif global—dari manufaktur hingga pergeseran teknologi. Akankah revolusi motor bebas rare earth benar-benar terwujud, atau industri kembali bergantung pada China? Jika kamu ingin mendalami aspek seperti teknologi alternatif motor EV, strategi penimbunan stok, atau kebijakan negara, aku siap bantu!